@2024 HARYANET
Sinergi Multidisiplin untuk Pencegahan DBD: Edukasi Ibu-Ibu Posyandu dan Pembentukan Kader Jumantik Menuju Lingkungan Sehat dan Berkelanjutan di Dukuh Duwet, Desa Ngandul

15 Januari 2025 – Desa Ngandul, Tim KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2024/2025 m
elaksanakan program kerja bertajuk “Sinergi Multidisiplin untuk Pencegahan DBD” di Dukuh Duwet, Desa Ngandul. Program ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) nomor 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua pada semua usia.
Program ini melibatkan kolaborasi erat dengan kader dan ibu-ibu Posyandu Desa Ngandul. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) sekaligus menginisiasi pembentukan kader jumantik (juru pemantau jentik).
Rangkaian Kegiatan
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD. Mahasiswa KKN membagikan pamflet kepada ibu-ibu Posyandu yang berisi informasi tentang konsep 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) serta tips tambahan untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Poster-poster terkait juga dipasang di lokasi strategis seperti Posyandu untuk mempermudah akses informasi.
Dalam sesi penyampaian materi, tim KKN memaparkan keterkaitan antara SDG nomor 3 dengan upaya pencegahan DBD. Ibu-ibu Posyandu diberi pemahaman mendalam mengenai pentingnya pengendalian DBD melalui konsep 3M Plus. Selain itu, tim juga memperkenalkan inovasi pemerintah berupa nyamuk wolbachia. Nyamuk yang telah disuntikkan bakteri wolbachia ini diharapkan dapat mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor utama DBD.
Tim KKN juga menjelaskan kebijakan dan peraturan pemerintah yang terkait dengan penanganan DBD. Hal ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami peran mereka dalam mendukung program-program pemerintah untuk kesehatan lingkungan.
Diskusi dan Pembentukan Kader Jumantik
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi interaktif dan tanya jawab. Para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait upaya pencegahan DBD di lingkungan mereka. Dalam sesi ini, tim KKN mendorong terbentuknya kader jumantik yang bertugas memantau jentik nyamuk secara berkala di lingkungan sekitar. Inisiasi ini disambut baik oleh ibu-ibu Posyandu dan kader desa sebagai langkah konkret menuju lingkungan sehat dan berkelanjutan.
Program kerja ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran DBD. Sinergi antara mahasiswa KKN, kader, dan ibu-ibu Posyandu menjadi bukti bahwa kolaborasi multidisiplin dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Mari bersama wujudkan lingkungan sehat dan bebas DBD di Desa Ngandul!
Penulis : Alaia Safia
Editor : Dwy W