@2024 HARYANET
Program KKN Multidisiplin Undip di Desa Lawu: Pelatihan Produksi dan Sosialisasi Pestisida Alami Berbahan Dasar Bawang Putih

Sebagai bagian dari program multidisiplin untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2024/2025 melaksanakan berbagai program kerja yang mendukung keberlanjutan pertanian. Salah satu program unggulan yang dilaksanakan di Desa Lawu, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo adalah pelatihan produksi dan sosialisasi pestisida alami berbahan dasar bawang putih. Program ini digagas dan dijalankan oleh Fidelis Neo Adhyaksa, mahasiswa jurusan Teknik Kimia Undip yang akrab disapa Neo.
Pelatihan dan Sosialisasi Pestisida Alami
Dalam pelaksanaan program kerja ini, Neo memberikan pelatihan kepada masyarakat petani di Desa Lawu mengenai cara pembuatan dan penggunaan pestisida alami berbahan dasar bawang putih. Pestisida ini dipilih karena memiliki sifat antibakteri dan antifungi yang efektif dalam mengendalikan hama tanaman tanpa merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, bahan ini mudah didapat dan lebih ekonomis dibandingkan pestisida kimia yang harganya terus meningkat.

Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para petani, terutama karena banyak dari mereka yang sebelumnya kurang mengetahui dampak negatif penggunaan pestisida kimia terhadap kesehatan dan lingkungan. Neo juga menjelaskan bagaimana penggunaan bahan kimia berbahaya dalam agrikultur dapat mempercepat perubahan iklim. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani mendapatkan wawasan baru mengenai alternatif pestisida yang lebih aman dan berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah Desa dan Tantangan yang Dihadapi
Program ini telah mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Desa Lawu, Bapak Mulyadi, S.E., yang menyatakan bahwa inovasi seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas pertanian mereka tanpa merusak lingkungan.
Namun, dalam pelaksanaan program ini juga terdapat beberapa hambatan, terutama terkait kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap dampak buruk bahan kimia dalam pertanian. Sebagian besar warga Desa Lawu berprofesi sebagai petani, tetapi masih banyak yang belum menyadari efek negatif jangka panjang dari pestisida kimia terhadap tanah dan ekosistem. Oleh karena itu, dalam sosialisasi ini, Neo juga memberikan demonstrasi langsung cara penggunaan pestisida bawang putih serta membagikan contoh produk kepada para petani untuk dicoba di lahan mereka.
Harapan ke Depan
Dengan terlaksananya pelatihan ini, diharapkan para petani di Desa Lawu dapat beralih ke metode pertanian yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya. Selain itu, program ini juga menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak pertanian terhadap perubahan iklim dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Tim KKN I Universitas Diponegoro berharap bahwa program seperti ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan di daerah lain, sehingga semakin banyak petani yang mendapatkan manfaat dari inovasi pertanian yang lebih berkelanjutan.
Editor: Dwy W