@2024 HARYANET
PENGOPTIMALAN DESAIN KEMASAN BATIK KEPUHREJO MELALUI QR CODE INFORMASI PENGRAJIN DAN KATALOG

Kepuhrejo, Magetan – Dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program kerja di Desa Kepuhrejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk batik khas Kepuhrejo melalui inovasi desain kemasan dan pemanfaatan teknologi digital berupa QR code yang berisi informasi mengenai pengrajin serta katalog produk. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 27 Januari 2025, dibawakan oleh salah satu mahasiswa program studi Administrasi Bisnis, Alexandra Dentang Glorya yang bertempat di lokasi UMKM Batik yang terletak di samping Balai Desa Kepuhrejo dan dihadiri oleh para pengrajin batik setempat.
Desa Kepuhrejo dikenal dengan produksi batiknya yang memiliki ciri khas motif kacang, pohon kepuh, dan jeruk pomelo serta teknik pewarnaan alami. Namun, salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pengrajin adalah minimnya informasi produk yang tersampaikan kepada calon pembeli, terutama dalam pasar yang lebih luas seperti e-commerce dan wisatawan. Oleh karena itu, inovasi dalam desain kemasan menjadi aspek penting yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan nilai jual serta memperkuat branding batik Kepuhrejo.
Meningkatkan Daya Saing Melalui Kemasan yang Informatif
Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Tim KKN Tematik Undip, para pengrajin diberikan pemahaman mengenai pentingnya kemasan produk dalam meningkatkan persepsi nilai dan kepercayaan konsumen. Kemasan yang menarik dan informatif tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk, tetapi juga menjadi media komunikasi antara produsen dan konsumen. Dengan menambahkan QR code pada kemasan, konsumen dapat dengan mudah mengakses informasi mengenai sejarah batik Kepuhrejo, profil pengrajin, serta melihat katalog produk yang tersedia.
Penggunaan QR code ini menjadi solusi yang efektif dan efisien dalam memperkenalkan produk secara lebih luas tanpa harus mencetak banyak materi promosi dalam bentuk fisik. Selain itu, katalog digital yang dapat diakses melalui QR code memungkinkan pengrajin untuk memperbarui informasi produk secara real-time, sehingga konsumen selalu mendapatkan informasi terbaru mengenai koleksi batik yang tersedia.

Proses Implementasi QR Code dan Desain Kemasan
Sebagai bagian dari program ini, Tim KKN Tematik Undip membantu para pengrajin dalam mendesain kemasan batik yang lebih modern, fungsional, dan estetis. Beberapa elemen yang diperhatikan dalam perancangan kemasan meliputi:
- Desain Visual yang Menarik – Menggunakan element yang mencerminkan identitas batik Kepuhrejo serta informasi yang jelas mengenai produk.
- QR Code Berisi Informasi Lengkap – Setiap produk akan memiliki QR code yang dapat dipindai oleh konsumen untuk mengakses katalog digital, profil pengrajin, serta informasi mengenai filosofi motif batik.
- Material Kemasan Ramah Lingkungan – Menggunakan bahan yang tidak hanya melindungi produk dengan baik, tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Dalam sesi praktik, para pengrajin diajarkan cara membuat dan mengakses QR code pada kemasan produk mereka. Tim KKN juga membantu dalam pembuatan katalog digital yang berisi berbagai koleksi batik Kepuhrejo beserta harga dan kontak pemesanan.
Antusiasme Pengrajin dan Harapan ke Depan
Para pengrajin batik Kepuhrejo menyambut baik inovasi ini dan menganggapnya sebagai langkah maju dalam memasarkan produk mereka secara lebih profesional. Dengan adanya QR code, mereka berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan dan pembeli dari luar daerah yang ingin mengetahui lebih dalam tentang batik Kepuhrejo sebelum melakukan pembelian.
Salah satu pengrajin, Ibu Deva, mengungkapkan bahwa selama ini banyak calon pembeli yang bertanya mengenai cerita di balik motif batik yang mereka buat. Dengan adanya QR code, informasi tersebut dapat langsung diakses tanpa harus menjelaskan satu per satu secara manual. “Ini sangat membantu kami dalam menjelaskan produk kepada pembeli, terutama mereka yang datang dari luar kota atau bahkan luar negeri,” ujarnya.
Melalui program ini, Tim KKN Tematik Undip berharap agar inovasi yang telah diterapkan dapat terus dikembangkan oleh masyarakat setempat. Dengan pengemasan produk yang lebih informatif dan menarik, batik Kepuhrejo memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional. Ke depannya, diharapkan para pengrajin dapat semakin melek digital dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk mereka.
Dengan adanya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, diharapkan Desa Kepuhrejo dapat semakin dikenal sebagai sentra batik unggulan yang tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Program ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memberdayakan UMKM lokal agar semakin maju dan berkembang di era digital.
Editor: Dwy W