@2024 HARYANET
Mahasiswa KKN Undip Ubah Lahan Sempit Jadi Lumbung Hijau: Revolusi Lingkungan dengan Pipa Tanam Vertikultur
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro berhasil mengimplementasikan inovasi pertanian vertikultur di tengah keterbatasan lahan di Kelurahan Tegalharjo tepatnya di wilayah RW 01. Dengan memanfaatkan pipa vertikultur, mereka menciptakan sebuah terobosan yang mengubah lahan disini yang terbatas menjadi lumbung hijau yang produktif. Program ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk menanggulangi keterbatasan lahan pertanian di desa tersebut dan meningkatkan ketahanan pangan lokal dan kebutuhan udara segar di wilayah RW 01 Tegalharjo.
Program kerja KKN ini dipelopori oleh mahasiswa KKN yang tergabung dalam kelompok KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2024 yang ditempatkan di Kota Surakarta, tepatnya di Kec. Jebres, Kel. Tegalharjo. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan warga setempat, khususnya kelompok tani RW 01 Tegalharjo dan ibu rumah tangga yang antusias untuk belajar dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Program Kerja ini dilatarbelakangi oleh lahan pertanian yang terbatas di wilayah RW 01 Tegalharjo, yang kerap menjadi kendala bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dan juga kebutuhan udara yang segar. Mahasiswa KKN berinisiatif memperkenalkan metode vertikultur dengan menggunakan pipa sebagai media tanam. Vertikultur dipilih karena metode ini memungkinkan penanaman secara vertikal, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan lahan.
Kegiatan dimulai dengan survei dan pemetaan lahan pada minggu pertama KKN. Setelah menentukan lokasi yang tepat, mahasiswa mulai mengumpulkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan, seperti pipa vertikultur, tanah, pupuk, dan bibit tanaman. Pembangunan instalasi vertikultur dilakukan dalam waktu satu hari, dengan melibatkan warga setempat dalam prosesnya. Setelah instalasi selesai, dilakukan penanaman bibit sayuran seperti pokchoy, sawi, selada, dan tanaman herbal seperti jahe dan kemangi. Setiap pipa dirancang untuk menampung hingga 20 tanaman, dengan sistem irigasi sederhana yang memanfaatkan air hujan.
Hingga akhir masa KKN, para mahasiswa bersama warga rutin melakukan pemantauan dan perawatan terhadap tanaman yang sudah ditanam. Masyarakat setempat dan Mahasiswa KKN ini optimis bahwa hasil panen dari pipa vertikultur ini akan menjadi contoh nyata pemanfaatan lahan sempit dengan lebih produktif. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan dikembangkan oleh warga setempat setelah KKN selesai.
Editor: Dwy Sukmawati