Mahasiswa KKN UNDIP Ciptakan Alat Pengukur Tinggi Badan Otomatis untuk Posyandu di Desa Ngandul

Ngandul, Sumberlawang, Sragen – 5 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan akurasi pelayanan kesehatan di posyandu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) memperkenalkan inovasi alat pengukur tinggi badan otomatis berbasis mikrokontroler. Program ini digagas oleh Tesalonica Gracia Laturiuw, mahasiswa jurusan Fisika UNDIP, sebagai bagian dari program kerja monodisiplin yang bertujuan untuk mendukung kegiatan posyandu di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Latar Belakang Inovasi

Di Desa Ngandul, kegiatan posyandu berlangsung secara rutin dengan sekitar 10 kali pelaksanaan setiap bulan. Dalam setiap kegiatan, proses pengukuran tinggi badan menjadi salah satu bagian penting dalam pemeriksaan kesehatan, terutama bagi balita dan anak-anak. Namun, metode manual yang digunakan selama ini sering kali menyebabkan antrean panjang dan waktu tunggu yang lama, sehingga mengurangi kenyamanan masyarakat dan berpotensi memengaruhi akurasi pengukuran.

Melihat kondisi tersebut, Tesalonica mengusulkan solusi inovatif berupa alat pengukur tinggi badan otomatis berbasis mikrokontroler. Alat ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengukuran, sehingga data tinggi badan dapat diperoleh dengan lebih cepat dan akurat.

Teknologi dan Manfaat Alat

Alat pengukur tinggi badan otomatis ini bekerja dengan sensor yang mendeteksi tinggi badan pengguna secara otomatis dan menampilkan hasilnya dalam bentuk digital. Dengan adanya sistem otomatis ini, tenaga kesehatan tidak perlu lagi melakukan pengukuran secara manual, yang dapat mengurangi potensi kesalahan pembacaan data dan meningkatkan efisiensi layanan posyandu.

“Dengan alat ini, pengukuran tinggi badan bisa dilakukan lebih cepat dan akurat. Harapannya, antrean yang sering terjadi di posyandu bisa berkurang, dan pelayanan kesehatan bisa berjalan lebih optimal,” ujar Tesalonica.

Selain itu, alat ini juga dirancang agar mudah digunakan dan dipindahkan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan posyandu tanpa memerlukan instalasi yang rumit.

Penyerahan Alat kepada ILP Desa Ngandul

Sebagai bentuk kontribusi nyata bagi masyarakat, alat pengukur tinggi badan otomatis ini secara resmi diserahkan kepada ILP (Institusi Layanan Posyandu) Desa Ngandul dan diterima langsung oleh Ibu Bidan Tintin, yang merupakan bidan desa setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Bidan Tintin menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas inovasi yang telah dikembangkan oleh mahasiswa KKN UNDIP.

“Kami sangat berterima kasih atas alat ini karena akan sangat membantu dalam mempercepat proses pengukuran tinggi badan di posyandu. Dengan adanya alat ini, kami berharap pelayanan kesehatan di Desa Ngandul bisa semakin baik dan lebih efisien,” ujar Ibu Bidan Tintin.

Harapan dan Keberlanjutan Program

Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap alat pengukur tinggi badan otomatis dapat menjadi solusi praktis yang dapat diterapkan di berbagai posyandu lainnya. Selain itu, diharapkan juga alat ini dapat menjadi contoh bagaimana teknologi sederhana namun inovatif bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Kehadiran mahasiswa KKN UNDIP di Desa Ngandul tidak hanya memberikan kontribusi dalam bentuk teknologi, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan yang efektif, efisien, dan berbasis data yang akurat.

Dengan adanya alat ini, diharapkan posyandu di Desa Ngandul dapat berjalan lebih lancar, meningkatkan kenyamanan warga, dan pada akhirnya turut mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

Penulis : Tesalonica Gracia Laturiuw

Editor: Dwy W