Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan Pembuatan Album Peta Desa di Desa Lawu

Mahasiswa Tim I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Tahun 2024/2025 melaksanakan program monodisiplin yang berfokus pada bidang keilmuan Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan. Salah satu program unggulan dalam kegiatan ini adalah Pelatihan Pembuatan Album Peta Desa sebagai Informasi Spasial Desa Lawu.

Program ini diinisiasi oleh Sherlinda Putri Anggraeni, mahasiswa jurusan Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan, dan dilaksanakan pada 3 Februari 2025 di Kantor Desa Lawu, dengan sasaran perangkat desa, khususnya Kepala Urusan (KAUR) Perencanaan dan Kepala Urusan Pemerintahan.

Album peta desa merupakan dokumen penting yang berisi informasi spasial mengenai batas wilayah, penggunaan lahan, infrastruktur, serta potensi desa. Keberadaan album peta yang akurat dapat membantu perangkat desa dalam perencanaan pembangunan, pengelolaan sumber daya, serta pengambilan kebijakan berbasis data spasial.

Dalam pelatihan ini, perangkat desa diberikan pemahaman mengenai:

  • Konsep dan manfaat album peta desa sebagai informasi spasial
  • Teknik penyusunan peta desa yang akurat dan informatif
  • Praktik langsung dalam pembuatan album peta menggunakan data yang tersedia

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kapasitas perangkat desa dalam mengelola informasi spasial, sehingga data yang disajikan dalam album peta dapat mendukung perencanaan dan pengembangan desa secara lebih efektif. Dengan adanya peta yang lebih terstruktur, diharapkan setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah desa dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Lawu. Kepala Desa Lawu, Bapak Mulyadi, S.E., menyatakan bahwa hasil dari pelatihan ini akan dimanfaatkan dalam perencanaan desa, terutama dalam hal tata ruang dan pengelolaan aset desa.

Pelaksanaan pelatihan berjalan dengan baik, di mana perangkat desa mampu memahami konsep dasar album peta serta praktik dalam menyusun peta desa secara manual dan digital. Namun, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, di antaranya keterbatasan perangkat seperti komputer dan software pemetaan, yang menjadi hambatan dalam penyusunan album peta yang lebih optimal.

Diharapkan, melalui program ini Desa Lawu dapat memiliki album peta desa yang lebih akurat dan informatif, sehingga mendukung perencanaan tata ruang yang lebih baik dan berbasis data spasial.

Editor : Dwy Wahyuni