@2024 HARYANET
Mahasiswa KKN Reguler UNDIP Gelar Pelatihan Pemetaan Suhu Permukaan Tanah untuk Dukung Ketahanan Pangan di Desa Lawu

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Diponegoro (UNDIP) Tahun 2024/2025 melaksanakan program multidisiplin bertajuk “Farm & Agriculture Resilience Hub” untuk Mitigasi Perubahan Iklim di Desa Lawu, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertanian dan peternakan.
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah Pelatihan Pembuatan Peta Suhu Permukaan Tanah serta Edukasi Pengaruhnya terhadap Hasil Pertanian dan Peternakan serta Langkah yang Harus Dilakukan, yang diinisiasi oleh Sherlinda Putri Anggraeni, mahasiswa jurusan Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Desa Lawu pada tanggal 30 Januari 2025 dengan sasaran perangkat desa, khususnya Kepala Urusan (KAUR) Perencanaan, Bapak Dharu Purnama, S.T.
Perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian dan peternakan di Indonesia. Kenaikan suhu permukaan tanah dapat berdampak pada produktivitas lahan, ketersediaan air, serta kesehatan ternak. Oleh karena itu, pemetaan suhu permukaan tanah menjadi langkah strategis dalam perencanaan desa untuk memastikan ketahanan pangan tetap terjaga.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi:
- Teknik Pembuatan Peta Suhu Permukaan Tanah
- Dampak Perubahan Suhu terhadap Hasil Pertanian dan Peternakan
- Strategi Adaptasi dan Mitigasi dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Pelatihan ini membantu perangkat desa dalam memahami bagaimana pemetaan suhu dapat digunakan sebagai alat perencanaan untuk mengidentifikasi lahan yang mengalami penurunan produktivitas akibat suhu yang meningkat. Informasi ini menjadi dasar dalam menyusun kebijakan yang lebih tepat untuk menjaga ketahanan pangan desa.
Pelatihan ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Lawu. Kepala Desa Lawu, Bapak Mulyadi, S.E., menyatakan bahwa hasil pelatihan ini akan dimanfaatkan dalam perencanaan desa, terutama dalam sektor pertanian dan peternakan.
“Kami sangat mengapresiasi program KKN ini karena memberikan wawasan baru bagi perangkat desa dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Informasi dari pemetaan suhu permukaan tanah sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan desa dan membantu petani dalam beradaptasi terhadap kondisi lingkungan yang berubah,” ujar Bapak Mulyadi, S.E.
Poster Perubahan Suhu Permukaan Tanah “Ancaman bagi Pertanian dan Peternakan”
Pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar, di mana peserta aktif berdiskusi mengenai penerapan peta suhu dalam pengelolaan lahan pertanian dan peternakan. Pemahaman ini diharapkan dapat membantu desa dalam mengambil langkah-langkah strategis untuk mempertahankan produktivitas pertanian.
Sebagai tindak lanjut, perangkat desa akan melakukan monitoring penerapan ilmu yang diperoleh dalam perencanaan desa serta menerima pendampingan tambahan jika diperlukan. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun sistem informasi berbasis data untuk ketahanan pangan di Desa Lawu.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Lawu dapat menjadi contoh desa yang adaptif terhadap perubahan iklim, sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
Editor : Dwy Wahyuni