@2024 HARYANET
KKN Tematik Desa Manggis: Rumah Pengering Kopi Untuk UMKM Boyolali
UMKM kopi di Desa Manggis, yang memproduksi kopi unggulan seperti kopi Lanang dan kopi herbal, menghadapi tantangan besar dalam menjaga kualitas produk mereka. Proses pengeringan biji kopi yang selama ini mengandalkan metode tradisional di tempat terbuka sering kali terhambat oleh cuaca dan kontaminasi lingkungan. Hal ini berdampak pada menurunnya kualitas dan nilai jual kopi. Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro menghadirkan rumah pengering kopi modern yang dirancang khusus untuk mendukung keberlanjutan produksi UMKM kopi lokal.
Rumah pengering kopi ini menawarkan solusi yang efektif dan higienis. Dirancang sebagai ruang tertutup dengan ventilasi terkendali, sistem ini melindungi biji kopi dari debu, kotoran, dan hewan. Energi surya digunakan sebagai sumber daya utama untuk menjaga suhu ideal, sehingga proses pengeringan menjadi lebih cepat dan terjaga kebersihannya. Teknologi ini dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan UMKM agar mudah dioperasikan dan dirawat oleh masyarakat setempat.
Pembuatan Rumah Pengering Kopi
Langkah awal program ini diawali dengan survei dan diskusi bersama pelaku UMKM kopi, kepala desa, dan kelompok tani untuk mengidentifikasi kendala utama. Hasilnya menunjukkan bahwa proses pengeringan tradisional tidak hanya lambat tetapi juga berdampak negatif pada kualitas produk. Dengan desain yang ramah lingkungan dan hemat biaya, rumah pengering kopi berbasis energi surya menjadi solusi yang dapat diterapkan dengan baik oleh UMKM di Desa Manggis.
Proses instalasi rumah pengering dilakukan melalui kolaborasi mahasiswa dan pelaku UMKM. Pelatihan intensif juga diadakan untuk memperkenalkan sistem ini, mencakup cara pengoperasian, pemeliharaan, dan pemanfaatan teknologi secara maksimal. “Kami tidak hanya memberikan teknologi, tetapi juga membangun pemahaman masyarakat agar sistem ini dapat dikelola secara mandiri dan semua ini berkat bantuan rancangan oleh bapak dosen pembimbing KKN kami Bapak Dr. Ir. Jaka Windarta M.T., IPU, Asean.Eng.” ungkap Ketua Tim KKN Tematik.
Manfaat rumah pengering kopi ini langsung dirasakan oleh UMKM Berkah Kopi Manggis. Proses pengeringan yang sebelumnya memakan waktu dua minggu kini dapat diselesaikan dalam lima hingga tujuh hari dengan hasil yang lebih bersih. “Rumah pengering ini benar-benar membantu kami menjaga kualitas produk. Biji kopi kami sekarang bebas dari debu dan kotoran, sehingga pembeli lebih percaya pada mutu kopi kami,” ujar Bu Chusnul, pemilik UMKM Berkah Kopi Manggis.
Selain meningkatkan kualitas produksi, rumah pengering ini juga berdampak positif pada nilai jual produk. Kebersihan biji kopi yang terjamin membuat produk UMKM Desa Manggis lebih kompetitif di pasar. Hal ini memberikan keuntungan langsung bagi pelaku usaha, membuka peluang ekspansi pasar, bahkan hingga skala nasional.
Seiring dengan program kerja multidisiplin pembuatan rumah pengering yang dikerjakan bersama-sama oleh tim KKN Tematik Universitas Diponegoro. Dalam memajukan UMKM yang ada, mahasiswa Universitas Diponegoro juga melakukan program kerja monodisiplin yang memberikan banyak dampak positif terhadap UMKM yang ada. Secara rinci, program kerja yang dilakukan oleh anggota tim KKN Tematik Universitas Diponegoro adalah sebagai berikut:
No. | Nama | Program Kerja | Sasaran |
1 | Antika Astri Rahayu | 1. Pencatatan keuangan bagi bendahara pondok pesantren menggunakan spreaadsheet supaya dapat dilihat secara real-time 2. Sosialisasi tentang manfaat penggunaan e-money dan qris | Santri dan santriwati pondok pesantren |
2 | Baiq Elisa Nabila | 1. Lilin aromaterapi dari limbah ampas kopi 2. Edukasi dan Pengenalan diversifikasi produk dari olahan limbah ampas kopi | Santri dan santriwati pondok pesantren |
3 | Diva Amanda Kusumawardani | 1. Sabun dari buah lerak dan ampas wedang uwuh 2. Edukasi dan pengenalan diversifikasi produk dari olahan limbah wedang uwuh | Santri dan santriwati pondok pesantren |
4 | Ika Amalia Setyarini | 1. Pemetaan Lokasi Strategis untuk Pengembangan Usaha 2. Pengenalan tentang Mitigasi Bencana kepada santri | Santri dan santriwati pondok pesantren dan UMKM Berkah Boyolali |
5 | Muhammad Naufal Najib | 1. Pemasangan fitting lampu otomatis 2. Tips hemat energi | Santri dan santriwati pondok pesantren dan UMKM Berkah Boyolali |
6 | Naufal Fakhri Taqiyuddin | 1. Peningkatan Visual Produk UMKM Berkah Boyolali pada Pasar Digital2. Peningkatan Visual Desain Akun Instagram UMKM Berkah Boyolali | UMKM Berkah Boyolali |
7 | Rangga Lucky Tianihadi | 1. Peta Potensi Sebaran Produk UMKM Berkah. 2. Membuat Papan Penunjuk Arah UMKM Berkah. | UMKM Berkah Boyolali |
8 | Fikrizal Ekasastra Wibawa | 1. Karakterisasi Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) untuk melihat kandungan Kopi Jos dan Kopi Lanang, sebagai sarana branding 2. Penulisan artikel ilmiah mengenai Hasil Produksi Kopi Boyolali: Manfaat Kopi UMKM Berkah Boyolali untuk Kesehatan | UMKM Berkah Boyolali |
Inovasi rumah pengering kopi ini menunjukkan bahwa teknologi sederhana tetapi relevan dapat memberikan dampak besar bagi UMKM. Mahasiswa Universitas Diponegoro berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Dengan rumah pengering kopi modern, UMKM Desa Manggis kini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan produksi sekaligus mendukung keberlanjutan usaha.
Editor : Dwy Wahyuni