@2024 HARYANET
Demonstrasi POC Undip: Sulap Kotoran Ternak Jadi Pupuk Kaya Manfaat
Desa Plosorejo merupakan desa yang memiliki potensi tinggi di bidang pertanian dan peternakan. Salah satu permasalahan di bidang peternakan yang perlu dikelola lebih lanjut adalah limbah ternak. Limbah ternak jika dibuang langsung ke lahan tanpa diolah menyebabkan potensi bahaya, khususnya dari gas amonia, metana, dan karbon monoksida. Namun, limbah ternak ini ternyata mengandung banyak manfaat bagi tumbuhan. Melihat adanya permasalahan dan potensi yang ada, Mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro (Undip) Desa Plosorejo pun menginisiasi program pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) untuk masyarakat.
Program kerja yang dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari Ahmad Syauqi, Alfa Sofia, Alfi Mirza Salsabila, Erni Fitria, Kevin Ferrens Lordy, Muhammad Dzaki Prasetyo, La Manda Alysha Vista, dan Tika Tri Hartatik telah dilakukan oleh pada Senin (5/08/2024) di Desa Plosorejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar. Program ini tidak hanya menitikberatkan pada edukasi tentang pentingnya POC bagi keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberikan demonstrasi praktis yang melibatkan peserta secara langsung dalam proses pembuatan.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 25 peserta dari berbagai dusun yang antusias. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga pengalaman hands-on dalam membuat POC. Demonstrasi ini menjadi bagian penting dari program, menunjukkan proses pembuatan pupuk langkah demi langkah.
“Pembuatannya cukup mudah. Kita hanya perlu menyiapkan kotoran ternak, seperti srintil (kotoran kambing), EM 4, ragi, tetes tebu, air, galon, dan pengaduk,” jelas Erni Fitria, mahasiswa Peternakan.
Tak hanya demonstrasi, urgensi pembuatan POC dan penanganan limbah yang aman untuk mencegah kontaminasi pada makanan dan lingkungan sekitar juga dijelaskan pada program tersebut.
“Pembuatan POC ini dapat menghemat pengeluaran, lho Bapak, Ibu, karena tentunya mengurangi pengeluaran pembelian pupuk kimia. POC juga bisa menjadi peluang usaha baru yang nantinya membuka lapangan kerja bagi sekitar,” ucap Ahmad Syauqi, mahasiswa Manajemen.
“Jika kita melihat bahan bakunya yang berasal dari kotoran ternak ini, tentu menjadi peluang adanya kontaminasi pada makanan. Hal ini jangan sampai terjadi karena menjadi risiko penyakit. Bapak Ibu perlu melakukan upaya pencegahan, termasuk penggunaan alat pelindung diri dan mencuci tangan,” terang Alfa Sofia, mahasiswa Kedokteran.
Rampung penyuluhan, pertanyaan-pertanyaan diajukan oleh warga yang menunjukkan tingginya minat dan keingintahuan mereka. Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat respons positif, menandakan kesuksesan dalam mengedukasi dan memberdayakan masyarakat Desa Plosorejo, khususnya pemanfaatan limbah peternakan untuk pertanian.
Dengan adanya program ini, Tim 2 KKN Undip berharap dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan POC, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah langkah maju dalam mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia.
Editor: Dwy Sukmawati