Cegah Peningkatan Stunting di Kedung Lumbu, Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi tentang Berantas Anemia pada Remaja

Surakarta, 28 Juli 2024 – Sebagai upaya mencegah peningkatan prevalensi stunting di Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun Akademik 2023/2024, Nikita Arini Santosa dari Program Studi Kesehatan Masyarakat mengusung program kerja monodisiplin dengan memberikan edukasi terkait hubungan antara kejadian anemia pada remaja dengan kejadian stunting kepada karang taruna Kelurahan Kedung Lumbu. Kegiatan ini dilaksanakan pada 28 Juli 2024 bertempat di langgar masjid yang terletak di RW 03 Kelurahan Kedung Lumbu. Kegiatan edukasi ini diawali dengan pemaparan materi menggunakan canva terkait anemia dan stunting, bagaimana kejadian anemia saat remaja dapat menyebabkan stunting di masa depan, serta dilanjutkan dengan membuka sesi tanya jawab. Selain itu, dibagikan juga leaflet yang berisi rangkuman dari materi yang telah disampaikan. Meskipun  mayoritas remaja yang datang adalah laki-laki, tetapi terlihat bahwa mereka tertarik dengan materi yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya salah satu remaja laki-laki yang menyampaikan pertanyaan saat sesi tanya jawab. “Kenapa tidak boleh mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dengan teh?” ucapnya.  

Di Kota Surakarta, terutama di Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, prevalensi stunting mengalami fluktuasi meskipun telah dilaksanakan beberapa program untuk menanggulangi stunting, seperti pembagian ati dan telur ayam untuk balita dan ibu hamil serta DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting). Stunting yang biasanya ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak jika dibandingkan dengan anak-anak lain pada usia yang sama, masih menjadi masalah di Indonesia. Meskipun telah banyak program yang dilaksanakan sebagai upaya penanggulangan stunting, nampaknya harapan untuk mencapai Indonesia Zero Stunting masih cukup sulit. 

Selain program penanggulangan, diperlukan juga program pencegahan yang ditujukan untuk mencegah terjadinya stunting di masa depan, salah satunya adalah memberantas anemia pada remaja putri. Remaja putri yang mengalami anemia berisiko lebih besar melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan stunting. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, remaja putri yang mengalami anemia berpotensi menjadi ibu hamil yang juga anemia, sehingga turut menambah prevalensi stunting di masa depan. Oleh karena itu, untuk memberantas anemia pada remaja putri, diperlukan kesadaran diri remaja putri untuk mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) secara rutin yaitu 1 tablet per minggu. 

Terdapat beberapa hal yang dapat diperhatikan agar konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) efektif untuk mencegah anemia, yaitu konsumsi makanan dengan gizi seimbang, terutama makanan yang mengandung protein dan zat besi; mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dengan air putih; hindari mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dengan teh atau kopi karena dapat menghambat penyerapan zat besi; serta konsumsi buah yang mengandung vitamin C untuk membantu penyerapan Tablet Tambah Darah (TTD).

Nikita berharap dengan adanya edukasi ini dapat meningkatkan kesadaran remaja di Kelurahan Kedung Lumbu untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sehingga dapat menurunkan serta mencegah terjadinya kasus stunting di masa depan. 

Editor: Dwy Sukmawati