Cegah DBD, Selamatkan Keluarga: Edukasi Mengenai DBD (Demam Berdarah Dengue) dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Pembagian Kit Pencegahan DBD

Desa Jogoprayan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten (31/01/2025) – Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menjadi ancaman kesehatan masyarakat, terutama di musim hujan ketika genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes Aegypti untuk berkembang biak. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa, dengan risiko komplikasi yang berbahaya. Salah satu cara paling efektif untuk melawan DBD adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Di Desa Jogoprayan, kasus DBD menjadi perhatian serius dimana kasus ini diakibatkan oleh sistem drainase yang kurang memadai dan banyak genangan yang mengakibatkan nyamuk dapat berkembang biak dengan baik. beberapa bulan terakhir mencatat peningkatan signifikan jumlah kasus DBD. Menanggapi kondisi tersebut, Putri Regina Cahyati selaku Mahasiswa KKN UNDIP Tim I Tahun 2025 Desa Jogoprayan melaksanakan Program Kerja Monodisiplin berbasis edukasi dan tindakan nyata untuk mencegah penyebaran DBD. 

Melalui program ini, warga diharapkan lebih memahami mengenai DBD serta pentingnya menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, warga juga menerima kit pencegahan DBD untuk mendukung langkah pencegahan di rumah. Dengan mengkombinasikan edukasi visual dan pemberian kit yang mudah digunakan, program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk memulai langkah sederhana yang membawa dampak besar bagi kesehatan lingkungan mereka.

Program edukasi mengenai DBD dan PHBS di Desa Jogoprayan berjalan dengan penuh antusiasme. Kegiatan ini dimulai dengan sesi penyuluhan, dimana mahasiswa secara langsung menjelaskan materi kepada warga yang hadir. Dalam presentasi, warga diperkenalkan mengenai DBD, mulai dari pengertian, cara penyebarannya, gejala-gejala yang harus diwaspadai, hingga langkah-langkah 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, dan mencegah gigitan nyamuk). Selain itu, warga juga diberi materi mengenai PHBS dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama di sekitar rumah mereka.  

Peserta terlihat antusias selama presentasi, dengan banyak ibu rumah tangga yang aktif bertanya tentang cara terbaik menjaga keluarga mereka dari gigitan nyamuk. “Saya jadi tahu bahwa air minum di dispenser juga perlu dikuras secara rutin untuk mencegah jentik nyamuk,” ujar salah satu peserta, Bu Tini.  

Salah satu bagian yang paling dinanti oleh peserta adalah sesi kuis interaktif. Warga diberikan pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan, dan setiap jawaban yang benar diberikan hadiah menarik. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan partisipasi warga, tetapi juga memotivasi mereka untuk benar-benar memahami materi yang diberikan.  

Di sela-sela penyuluhan, mahasiswa juga membagikan kit pencegahan DBD yang berisi lotion anti-nyamuk, vitamin C, dan antiseptik. Warga terlihat antusias mempelajari isi kit tersebut dan  berdiskusi langsung mengenai penggunaan antiseptik untuk mandi dengan benar.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam upaya mencegah penyebaran DBD di Desa Jogoprayan. Diharapkan masyarakat dapat mulai menerapkan kebiasaan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Mari bersama-sama, “Cegah DBD, Selamatkan Keluarga”!

Penulis : Putri regina Cahyati

Program Studi: Kedokteran Umum

DPL: Dr. Aris Sugiharto, S.Si, M.Kom

Lokasi: di Dusun Ngledok, Desa Jogoprayan, Kec. Gantiwarno,  Kab.Klaten

Editor: Dwy W