Bertahan Hidup dari Singkong: Pendampingan Terpadu untuk Memajukan UMKM Pothil Desa Bondowoso, Kabupaten Magelang! Program Multidisiplin Tim KKN II Undip Semarang

Usahat Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sumber penghidupan masyarakat di Indonesia. Jajanan pothil merupakan produk UMKM khas Magelang yang mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat. Makanan ringan berbahan dasar singkong ini banyak dibudidayaka di Desa Bondowoso, Kec. Mertoyudan, Kab, Magelang, yang merupakan salah satu lokasi KKN Tim II Undip Semarang.

“Sudah belasan tahun bikin pothil saya, Mbak, Mas. Mungkin ini hanya singkong. Tapi dari singkong ini saya bisa hidup. Pokoknya selalu disyukuri hasilnya,” Nuryanah (38) menyampaikan dalam pendampingan terpadu yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip Semarang.

Selama ini, produsen pothil di Desa Bondowoso memproduksi pothil dalam jumlah yang terbatas. Tidak adanya karyawan menyebabkan produksi hanya dilakukan untuk dipasarkan kepada tangan kedua untuk kemudian diperjualbelikan kembali kepada konsumen. Oleh karena itu, pothil biasanya dikemas dalam plastik lima kiloan tanpa memiliki brand maupun logo kemasan.

Kurangnya pemasaran langsung kepada konsumen oleh pelaku UMKM pothil di Desa Bondowoso mendorong mahasiswa KKN Tim II Undip Semarang untuk melaksanakan kegiatan Pendampingan Terpadu agar mereka dapat melebarkan pangsa pasar dan meningkatkan penghasilan rumah tangga.

Pendampingan terpadu yang diikuti oleh tiga pelaku UMKM pothil skala rumah tangga Desa Bondowoso ini dilakukan di salah satu rumah warga di Dusun Gedongan Lor, Desa Bondowos, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang, pada Kamis (8/8/24). Materi yang disampaikan meliputi pengenalan prinsip psikologi dalam pemasaran untuk meningkatkan keinginan pembelian pothil oleh konsumen.

Dalam sesi pertama ini, fokus pendampingan ada pada pemilihan kemasan yang lebih menarik, misalnya penggunaan kemasan zip lock yang lebih praktis dan aman, pentingnya branding dan kemasan yang memuat informasi menyeluruh, pemilihan warna pada kemasan, dan tips-tips lain untuk menarik minat konsumen terhadap produk pothil. Selain itu, inovasi yang lebih luas juga disarankan untuk dilakukan, misalnya penambahan variasi rasa.

Sesi pendmapingan yang selanjutnya adalah optimalisasi jumlah produksi Pothil. Tujuan dilakukannya pendampingan ini yaitu supaya para pelaku UMKM dapat memaksimumkan keuntungan dan tidak mengalami beberapa masalah seperti over stock dan overproduction. Untuk mengatasi permasalahan tersebut para pelaku UMKM diharapkan dapat membuat perencanaan jumlah produksi yang optimal dengan melakukan analisis permintaan, penjadwalan produksi, manajemen persediaan, melakukan kolaborasi dengan pemasok, dan yang terakhir evaluasi serta perbaikan.

Selanjutnya, mahasiswa memberikan edukasi mengenai laporan laba rugi sederhana sebagai alat untuk mengelola keuangan usaha. Laporan laba rugi merupakan gambaran keuangan suatu usaha dalam periode tertentu. Dengan memahami laporan ini, pelaku UMKM dapat mengetahui keuntungan atau kerugian yang diperoleh, serta mengidentifikasi pos-pos pengeluaran yang perlu ditekan.

Sesi pendampingan yang terakhir membahas mengenai pentingnya pengarsipan dalam kegiatan usaha. Arsip dapat digunakan sebagai salah satu hal yang mendukung perkembangan UMKM menjadi lebih maju dan matang. Arsip UMKM tidak hanya berupa sertifikat halal dan surat izin usaha, namun memiliki jangkauan yang lebih luas seperti laporan keuangan bulanan/tahunan, jadwal produksi, inventaris barang, data karyawan dan seluruh dokumen (kertas, berkas, foto, fil, microfilm, rekaman suara) yang dapat menjadi bukti dukung adanya kegiatan UMKM Pothil.

Dari kegiatan pendampingan terpadu ini, para peserta pelaku UMKM Pothil Desa Bondowoso mengaku sangat beruntung mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru untuk meningkatkan kualitas produksi dan penjualan usaha mereka. 

Penulis : Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Desa Bondowoso (Brigita Novy Kamahayani, Deva Trisha Salsabila, Dita Indah Sari Mulyanto, Ghifrian Arhami Ahmad, Maryam Assyifa, Pinta Noer Adresti, Reisha Amaliah Hamdana, Riyo Dimas Saputro, dan Zivah) 

Lokasi : Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang

Editor : Dwy Sukmawati