Penerapan Teknologi Hidroponik: Solusi Kreatif Ibu PKK untuk Ketahanan Pangan Berbasis Rumah Tangga

Ketahanan pangan menjadi isu penting, terutama di tingkat rumah tangga. Di tengah keterbatasan lahan dan tingginya harga bahan pangan, teknologi hidroponik hadir sebagai solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga secara mandiri. Melalui program pemberdayaan, Ibu PKK di Desa Kemiri Timur Kecamatan Subah Kabupaten Batang oleh Team IKKN UNDIP 2024/2025 diajak untuk memanfaatkan teknologi hidroponik guna menanam sayuran seperti selada dan kangkung, di pekarangan rumah secara hidroponik.  

Tujuan Kegiatan:

1. Meningkatkan kesadaran Ibu PKK tentang pentingnya ketahanan pangan berbasis rumah tangga.  

2. Memperkenalkan teknologi hidroponik sebagai solusi bertani di lahan terbatas.  

3. Meningkatkan ketersediaan pangan sehat dan bergizi bagi keluarga.  

4. Memberdayakan Ibu PKK untuk menciptakan sumber penghasilan tambahan melalui penjualan hasil panen.  

Deskripsi Kegiatan:

Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa tahap:  

1. Sosialisasi dan Edukasi:

   Ibu PKK diberikan pemahaman tentang konsep ketahanan pangan, manfaat hidroponik, serta langkah-langkah praktis untuk memulai budidaya hidroponik di rumah.  

2. Pelatihan Praktis:

   Peserta diajarkan cara membuat instalasi hidroponik sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti pipa paralon, botol bekas. Mereka juga diajarkan tentang:  

   – Pemilihan bibit sayuran yang cocok untuk hidroponik.  

   – Penyiapan nutrisi hidroponik (AB Mix).  

   – Perawatan tanaman, termasuk pengendalian hama dan penyakit.  

3. Pendampingan:

   Tim pendamping memberikan bantuan teknis selama proses penanaman hingga panen. Peserta juga diajarkan cara mengoptimalkan hasil panen untuk konsumsi keluarga atau dijual ke pasar lokal.  

4. Pembentukan Kelompok Hidroponik:

   Untuk memastikan keberlanjutan program, dibentuk kelompok hidroponik Ibu PKK yang bertugas saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.  

Hasil Kegiatan:

1. Peningkatan Keterampilan:

   Ibu PKK berhasil membuat instalasi hidroponik sederhana dan menanam sayuran dengan hasil yang memuaskan.  

2. Ketersediaan Pangan Sehat:

   Keluarga peserta kini memiliki akses terhadap sayuran segar dan bergizi yang ditanam sendiri. 

3. Peluang Ekonomi:

   Beberapa peserta mulai menjual kelebihan hasil panen ke tetangga atau pasar lokal, menciptakan sumber penghasilan tambahan.  

4. Keberlanjutan Program:

   Terbentuknya kelompok hidroponik Ibu PKK yang siap melanjutkan program secara mandiri.  

Hambatan:

1. Keterbatasan pengetahuan awal peserta tentang hidroponik.  

2. Ketersediaan bahan dan alat yang terbatas di awal kegiatan.  

3. Tantangan dalam menjaga konsistensi perawatan tanaman.  

Program penerapan teknologi hidroponik ini telah membuktikan bahwa Ibu PKK dapat menjadi agen perubahan dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis rumah tangga. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, mereka tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru.  

“Teknologi hidroponik membuka peluang besar bagi Ibu PKK untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan. Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan diadopsi oleh lebih banyak rumah tangga,” ujar Koordinator Program. 

Editor: Dwy W