Inovasi Cerdas! Bryant Andhika, Mahasiswa Berprestasi Utama 3 Nasional 2024, Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aroma Terapi Bernilai Ekonomis

Pakahan, 21 Januari 2025 – Dalam upaya mengedukasi masyarakat mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga yang lebih ramah lingkungan, Bryant Andhika Prayoga, Mahasiswa Berprestasi Nasional 2024 dari Universitas Diponegoro, mengadakan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi berbahan dasar minyak jelantah di Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu PKK, perangkat desa, serta ibu-ibu rumah tangga dari RW 01 hingga RW 18.

Latar Belakang Program Desa Pakahan memiliki banyak rumah tangga yang memproduksi limbah dapur, khususnya minyak jelantah, yang umumnya dibuang ke selokan atau dijual tanpa melalui proses daur ulang. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, program ini hadir sebagai solusi inovatif dalam pengolahan limbah minyak jelantah agar memiliki nilai ekonomis sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Metode Pembuatan Lilin Aroma Terapi Pelatihan ini diawali dengan pengumpulan minyak jelantah dari beberapa rumah tangga. Selanjutnya, minyak jelantah dibersihkan menggunakan bleaching earth sebelum ditambahkan dengan asam stearat dalam perbandingan 10:1. Campuran tersebut kemudian dipanaskan dengan kompor hingga larut sempurna.

Untuk menambah daya tarik dan nilai jual, lilin aroma terapi ini diberi zat pewarna dari crayon bekas serta pewangi baju sebagai aroma tambahan. Setelah itu, campuran dituangkan ke dalam cetakan lilin dan diberikan sumbu. Setelah mengeras, lilin siap digunakan dan didistribusikan sebagai contoh produk yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat.

Pelaksanaan dan Antusiasme Peserta Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Ibu-ibu PKK serta perangkat desa aktif menyimak presentasi dan video tutorial pembuatan lilin aroma terapi. Diskusi mengenai manfaat produk ini dan potensi pengembangannya menjadi peluang usaha juga berlangsung dengan antusias. Sebanyak 10 lilin aroma terapi berhasil diproduksi dan dibagikan kepada peserta.

Manfaat dan Dampak Program Program ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengolahan limbah minyak jelantah agar lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai jual. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Pakahan dapat mengembangkan inovasi serupa sebagai sumber pendapatan tambahan sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah sembarangan.

Hambatan yang Dihadapi Meskipun berjalan dengan baik, program ini menghadapi kendala berupa keterbatasan waktu pelaksanaan. Hal ini menyebabkan belum semua peserta dapat melakukan praktik secara mandiri. Ke depannya, diperlukan sesi lanjutan agar lebih banyak warga dapat mencoba sendiri pembuatan lilin aroma terapi ini.

Dengan adanya inovasi ini, Bryant Andhika Prayoga berharap masyarakat Desa Pakahan dapat terus mengembangkan kreativitas dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Editor: Marsela