@2024 HARYANET
Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Petani Membuat Perangkap Hama Ramah Lingkungan Yellow Sticky Trap

Mutihan, Klaten. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I Tahun 2025 Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan perangkap hama yellow sticky trap untuk pengendalian hama pada tanaman pangan dan hortikultura seperti lalat buah, wereng, aphids, thrips, dan kutu kebul.
Kegiatan ini dilaksanakan di rumah milik ketua kelompok tani Rahayu Desa Mutihan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, pada Jum’at, 31 Januari 2025 dengan dihadiri oleh perwakilan anggota kelompok Tani Rahayu, kelompok wanita tani (KWT) Mutiara 20, Sumber Rejeki desa Mutihan dan Bu Muji sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Mutihan. Pelatihan ini dilakukan sebagai bentuk solusi alternatif terhadap masifnya penggunaan pestisida kimia yang digunakan untuk pengendalian hama.

Edukasi dan Sosialisasi Pestisida Kimia
Kegiatan ini mencakup edukasi pentingnya penggunaan pestisida kimia sesuai aturan yang berlaku dan prinsip 5T yaitu tepat waktu, tepat sasaran, tepat jenis, tepat dosis, dan tepat cara aplikasi. Penggunaan pestisida kimia yang tidak sesuai aturan dan secara terus menerus hanya akan membuat hama menjadi resurgensi atau kebal sehingga pestisida kimia yg diaplikasikan menjadi sia-sia. Penggunaan pestisida kimia yang terus menerus juga akan meninggalkan residu yang berdampak langsung pada keanekaragaman hayati sekitar juga pada kehidupan manusia.
Pembuatan dan Bahan Yellow Sticky Trap
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro juga memberikan demonstrasi tentang cara pembuatan perangkap hama yellow sticky trap dengan alat dan bahan-bahan yang sederhana dan mudah ditemukan, seperti botol plastik, lem serangga, batang kayu/bambu, rafia dan cat kuning. Setelah yellow sticky trap selesai dibuat kemudian diserahkan kepada petani yang mengikuti sosialisasi. Petani dapat langsung mengaplikasikan perangkap hama yellow sticky trap ke lahan pertaniannya.
Respons Positif dari Masyarakat
Sutopo, Ketua Kelompok Tani Rahayu Desa Mutihan, menyambut baik program kerja yang dilakukan oleh KKN TIM I Universitas Diponegoro ini. Menurutnya, kegiatan ini relevan dan dapat menjadi solusi alternatif pengendalian hama selain pestisida kimia.
“Sosialisasi ini bermanfaat bagi kami sebagai petani. Kami jadi mengetahui tentang teknik pengendalian hama selain menggunakan pestisida kimia,” ujar Sutopo.
Harapan untuk Kelompok Tani Rahayu, Kelompok Wanita Tani (KWT) Mutiara 20 dan Sumber Rejeki
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan petani tidak selalu bergantung kepada pestisida kimia ketika terdapat serangan hama seperti wereng dan lalat buah pada tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu, diharapkan petani juga dapat memanfaatkan pengetahuan tentang pembuatan perangkap hama yellow sticky trap dengan mempraktikkan secara mandiri. Program ini merupakan langkah positif dalam mengatasi masalah serangan hama (wereng, thrips, lalat buah) dan diharapkan dapat diteruskan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Mutihan.
Editor: Marsela