@2024 HARYANET
“A-B-C-D”: Orang Tua juga Mampu Mengajar Membaca dengan Media Kartu Huruf Berwarna! Program Kerja Mahasiswi KKN Tim II Undip Semarang
Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Pengalaman belajar seumur hidup dalam merawat dan mendidik anak tak pernah lepas dari berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para orang tua, tak terkecuali orang tua di Desa Bondowoso, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang.
Menjadi orang tua, berarti harus memahami bahwa anak memiliki tugas perkembangan di setiap masa kehidupan. Misalnya pada anak usia kanak-kanak, tugas perkembangan yang perlu dicapai oleh anak meliputi pembentukan keterampilan jasmani dan sikap diri yang sehat, adaptasi dengan teman sebaya, perwujudan kebebasan pribadi, hingga pengembangan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. Dalam hal ini, orang tua berperan penting sebagai pengelola bagi kesempatan-kesempatan yang dimiliki oleh anak, mengawasi perilaku anak, serta inisiator dan pengatur sosial bagi anak. Dalam mendidik anak, kepercayaan orang tua pada potensi anak mereka adalah dorongan terbesar untuk kesuksesan anak.
“Biasanya, anak-anak usia kanak-kanak masih membutuhkan bimbingan dan pendampingan orang tua saat tengah belajar,” ungkap Siti Fatimah dalam kegiatan pemberdayaan orang tua siswa SD 1 Permitan yang dilaksanakan di ruang kelas 2 SD 1 Permitan pada Selasa (30/7/24). Kegiatan pemberdayaan yang diikuti oleh 29 peserta ini merupakan bentuk program kerja mahasiswi KKN Tim II Undip 2024 yang mengusung tema pembelajaran di rumah yang menyenangkan.
Dita Indah, mahasiswi yang memiliki program kerja ini mengenalkan penggunaan ‘Kartu Huruf’ dalam pembelajaran multisensoris di rumah. Peserta yang merupakan orang tua siswa dikenalkan dengan salah satu metode belajar membaca, yaitu dengan melafalkan bunyi-bunyi huruf, agar mudah meleburkan huruf menjadi kata-kata.
Kegiatan pemberdayaan ini diimbangi dengan penjelasan keluarnya huruf ketika dibunyikan. Misalnya huruf A yang dilfalakan dengan mulut terbuka lebar, huruf I dengan bibir sedikit terbuka dan lidah terangkat ke atas, huruf U dengan mulut mengerucut. Adapun suara huruf E akan keluar saat mulut tersenyum, sedangkan huruf O dilafalkan dengan membulatkan mulut.
Penjelasan mengenai asal keluarnya bunyi huruf lainnya akan dijabarkan seperti berikut.
Huruf B, Bibir tertutup lalu terbuka, suara memantul
Huruf C, Lidah menyentuh langit-langit mulut, suara yang keluar tipis
Huruf D, Ujung lidah menyentuh langit-langit mulut, di belakang gigi depan, suara yang keluar tebal
Huruf F, Ujung lidah menyentuh langit-langit mulut, di belakang gigi depan, suara yang keluar tebal
Huruf G, Lidah bagian belakang menyentuh langit-langit lunak
Huruf H, Udara keluar melalui tenggorokan, tanpa banyak hambatan dari lidah atau bibir
Huruf J, Lidah menyentuh langit-langit mulut, suara yang keluar lebih tebal daripada huruf ‘c’
Huruf K, Suara dihasilkan dengan menutup aliran udara di bagian belakang mulut dan kemudian melepaskannya dengan cepat
Huruf L, Ujung lidah menyentuh langit-langit mulut dekat gigi depan
Huruf M, Bibir tertutup dan udara keluar melalui hidung
Huruf N, Lidah menyentuh langit-langit mulut, udara keluar melalui hidung
Huruf P, Bibir tertutup lalu terbuka, suara yang keluar lebih tipis daripada huruf ‘b’
Huruf Q, Suara dihasilkan dengan menutup aliran udara di bagian belakang mulut dan kemudian melepaskannya dengan cepat
Huruf R, Ujung lidah bergetar atau sedikit bergetar
Huruf S, Lidah mendekati gigi depan dan udara keluar dengan suara mendesis
Huruf T, Ujung lidah menyentuh langit-langit mulut dekat gigi depan
Huruf V, Gigi atas menyentuh bibir bawah
Huruf W, Bibir sedikit bulat, hampir seperti saat mengatakan ‘u’
Huruf X, Bunyi yang dihasilkan seperti bunyi ‘ks’
Huruf Y, Lidah mendekati langit-langit mulut
Huruf Z, Mirip dengan bunyi huruf ‘s’, tapi dengan getaran suara yang lebih tebal
Penggunaan kartu huruf sendiri dipilih karena pembuatannya yang mudah, yaitu dengan mencetak huruf-huruf yang telah diberi garis tepi sehingga membentuk seperti kartu, lalu melaminatingnya agar lebih kuat dan tahan lama, dan mengguntingnya sesuai bentuk kartu. Selain itu, huruf yang dicetak menggunakan warna yang beragam untuk meningkatkan semangat belajar anak. Di sisi lain, peserta pemberdayaan ini dilengkapi ‘Buku Panduan untuk Orang Tua’ yang berisi target mingguan untuk mengajarkan teknik membaca ini kepada anak di rumah.
Editor : Dwy Sukmawati