Mahasiswa Psikologi KKN UNDIP Beri Pendampingan Khusus untuk Remaja dengan Non-Suicidal Self Injury di Desa Jati

Di tengah suasana tenang Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, sebuah intervensi penting dilakukan oleh salah satu mahasiswa psikologi dari kelompok KKN Universitas Diponegoro (Undip) tim II tahun 2024. Kegiatan ini berfokus pada asesmen dan perancangan intervensi bagi seorang remaja di desa tersebut yang mengalami Non-Suicidal Self Injury (NSSI). Kegiatan ini bermula dari laporan warga dan perangkat desa yang merasa khawatir dengan perilaku seorang remaja yang menunjukkan tanda-tanda melukai diri sendiri. Sebagai bagian dari tugas KKN mereka, mahasiswa psikologi ini segera melakukan pendekatan untuk memahami kondisi remaja tersebut lebih dalam. 

Tahap Asesmen

Langkah pertama yang diambil adalah melakukan asesmen komprehensif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku NSSI pada remaja tersebut. Asesmen ini melibatkan wawancara mendalam dengan pihak keluarga, observasi perilaku remaja tersebut. Hasil asesmen mengungkap bahwa remaja tersebut mengalami tekanan emosional yang besar akibat masalah keluarga dan sosial. Remaja ini juga menunjukkan kesulitan dalam mengekspresikan perasaannya secara verbal, yang sering kali mengarah pada perilaku NSSI sebagai bentuk pelarian dari rasa sakit emosional yang dirasakan.

Rancangan Intervensi

Berdasarkan temuan dari asesmen, mahasiswa KKN tersebut merancang intervensi yang berfokus pada pendekatan holistik. Intervensi ini berupa terapi hortikultural:, ebagai bagian dari pendekatan yang lebih kreatif, remaja ini juga diikutsertakan dalam program terapi hortikultural, di mana dia dilibatkan dalam kegiatan berkebun. Aktivitas ini dirancang untuk membantu remaja menemukan cara baru untuk mengekspresikan diri dan mengurangi stres melalui interaksi dengan alam.

Dampak dan Harapan

Pendekatan intervensi yang dilakukan mulai menunjukkan dampak positif. Remaja tersebut dilaporkan mulai mengurangi frekuensi NSSI dan menunjukkan peningkatan dalam kemampuan mengelola emosinya. Komunikasi dengan keluarga juga menjadi lebih baik, dan remaja ini mulai menunjukkan minat untuk kembali bersekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial di desanya.

Mahasiswa psikologi dari KKN Undip berharap bahwa intervensi ini tidak hanya membantu remaja tersebut untuk pulih, tetapi juga meningkatkan kesadaran komunitas Desa Jati tentang pentingnya dukungan emosional bagi remaja yang sedang menghadapi masalah psikologis. Program ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di desa-desa lain di Kabupaten Sragen, untuk menangani kasus-kasus NSSI dan masalah kesehatan mental lainnya dengan lebih efektif.

Penulis : Vanni Fierputeri

Editor : Dwy Sukmawati