Mahasiswa KKN UNDIP Kembangkan Biopori Sebagai Solusi Ramah Lingkungan Untuk Mengelola Air Hujan

Sragen (03/08) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Jati, Kabupaten Sragen, berupaya memberikan solusi bagi masalah pengelolaan air yang dihadapi masyarakat dengan memperkenalkan teknologi lubang biopori.  Lubang biopori, yang berfungsi untuk meningkatkan resapan air dan mengelola sampah organik, diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam mencegah banjir, mengurangi genangan air, serta menjaga keseimbangan ekosistem tanah di desa tersebut.

Program ini dilakukan dengan melakukan edukasi kepada masyarakat di Desa Jati mengenai pengenalan lubang biopori, manfaat, dan cara pembuatan biopori. Selain itu, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro dimulai dengan melakukan survei di wilayah Desa Jati yang rawan terjadi genangan air saat musim hujan. Berdasarkan hasil survei, mahasiswa KKN bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membuat lubang biopori di titik yang telah ditentukan yaitu di Dukuh Ploso. Proses pembuatan lubang biopori ini melibatkan partisipasi aktif warga, yang diajak untuk ikut serta dalam setiap tahap pengerjaan, mulai dari penggalian hingga pengelolaan sampah organik yang akan dimasukkan ke dalam lubang-lubang tersebut.

Lubang biopori yang dibuat oleh mahasiswa KKN berfungsi sebagai saluran vertikal di dalam tanah yang memfasilitasi proses penyerapan air hujan. Teknik ini sederhana namun efektif; dengan diameter sekitar 8-10 cm dan kedalaman hingga dari 80-100 cm, lubang ini dapat menampung air hujan secara langsung dan mempercepat proses infiltrasi ke dalam tanah.

Respon masyarakat terhadap program ini sangat positif. Banyak warga yang merasa terbantu dengan adanya lubang biopori, terutama dalam mengatasi masalah genangan air yang selama ini sering mereka alami. Selain itu, lubang biopori juga memberikan manfaat tambahan berupa kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di sekitar rumah mereka. Dengan keberhasilan ini, mahasiswa KKN Tim II Undip tidak hanya memberikan solusi jangka pendek untuk masalah lingkungan, tetapi juga menginisiasi perubahan perilaku masyarakat menuju pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Penulis: Salma Namira, Mahasiswa Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik, Prodi Teknik Lingkungan 2021

Editor: Dwy Sukmawati