@2024 HARYANET
Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Cara Pembuatan MP-ASI Rumah Tangga yang Mengandung Gizi Seimbang
Pemaparan materi mengenai MP-ASI
Penyerahan booklet dan foto bersama dengan para orang tua baduta dan kader posyandu
Kejadian stunting masih banyak terjadi di Indonesia sehingga satu fokus dari permasalahan kesehatan adalah mengurangi kejadian stunting pada anak. Hal ini dapat dilakukan dengan memerhatikan gizi anak yang dapat dilakukan dengan pemberian MP-ASI yang tepat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 melaksanakan program kegiatan terkait cara pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) rumah tangga yang tepat pada 30 Juli 2024.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024, Shafira Giaz Ayusta melaksanakan program kegiatan terkait cara pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) rumah tangga yang tepat pada 30 Juli 2024. Melalui kegiatan pemberian edukasi, mahasiswa KKN Tim II UNDIP turut melibatkan kader posyanud dan ornag tua dari baduta di Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN UNDIP memberikan materi mengenai cara pengukuran pertumbuhan anak menggunakan buku KIA untuk waspada terhadap kriteria stunting, kebutuhan MP-ASI yang tepat sesuai usia, serta cara membuat MP-ASI dengan kualitas dan kuantitas yang tepat. Macam-macam rekomendasi pola makan juga dikenalkan sebagai salah satu cara untuk mengatasi dan mengendalikan hipertensi. Selain itu, diberikan pula pembahasan mengenai aksi Gerakan Tutup Mulut (GTM) yang sedang trending saat ini.
Kegiatan diawali dengan presentasi yang diberikan di awal yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Para audiens antusias dalam mengikuti kegiatan yang ditunjukkan dengan para audiens yang menyimak dari awal hingga akhir dan banyak audiens yang bertanya dan berbagi pengalaman di sesi Tanya jawab. Di akhir kegiatan, audiens diberikan booklet MP-ASI yang berisi rangkuman materi yang dapat dibaca dan dipelajari di rumah.
Insidensi stunting di Kota Surakarta masih tinggi, terutama di Kelurahan Kedung Lumbu. Stunting dapat disebabkan oleh adanya kekurangan gizi kronis saat 1000 hari pertama kehidupan anak. Kejadian stunting perlu diwaspadai karena banyak dampak negatif yang dapat menjadi akibatnya. Salah satunya adalah anak yang stunting dapat menjadi ibu yang stunting dan ibu yang stunting memiliki kemungkinan besar untuk melahirkan anak yang stunting pula, sehingga rantai dari stunting ini harus diputus.
Asupan gizi yang dapat diberikan kepada bayi dibawah dua tahun (baduta) selain ASI adalah MP-ASI. Hal ini dikarenakan pemberian ASI saja tidak dapat memenuhi gizi dari baduta. Pemberian MP-ASI harus memperhatikan jenis, jumlah, frekuensi maupun tekstur dan konsistensinya. Orang tua hendaknya memahami cara memilih dan memberikan MP-ASI yang tepat untuk anaknya. Dengan pemberian MP-ASI yang tepat diharapkan gizi baduta dapat tercukupi dengan baik dan tepat sehingga kasus stunting dapat berkurang.
Pemberian edukasi kepada para kader posyandu dan orang tua dari baduta di Kelurahan Kedung Lumbu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai cara pembuatan MP-ASI rumah tangga yang tepat. Melalui program ini, diharapkan orang tua dari baduta dapat menerapkan pembuatan MP-ASI yang tepat sehingga kejadian stunting di Surakarta, khususnya di Kelurahan Kedung Lumbu untuk kedepannya dapat menurun. Kader posyandu juga diharapkan dapat mengingatkan dan berbagi ilmunya kepada para porang tua dari baduta datang saat screening pada kegiatan posyandu tiap bulannya.
Editor: Dwy Wahyuni